Pemberdayaan Psikologi Keluarga (Pencegahan dan Penangan Stunting)

Judul : PEMBERDAYAAN PSIKOLOGI KELUARGA Penulis : Netty Herawati, Nailur Rohmah, Rahmi Kusuma Dewi, Risma Mahesti, M. Dzulfiqar Hidayatulloh, Chafi Alida Najla, Uswatun Hasanah, Depi Nurhaini, M. Fifian Aminulloh, Nanang Nasrulloh, Tarmizi, dan Ike Sunyahni Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 154 Halaman No ISBN : 978-623-497-050-0 Tahun Terbit : Oktober 2022 Sinopis Stunting masih menjadi problema besar di negara Indonesia sampai dengan saat ini. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Dampak yang diakibatkan, bukan hanya gangguan pertumbuhan yang terlihat dari berat badan dan tinggi badan yang kurang, namun juga gangguan perkembangan, mulai dari psikomotor dan gangguan mental lainnya. Pencegahan dan penanganan secara psikologis diharapkan bisa menyelesaikan persoalan ini Secara menyeluruh. Buku ini berisi tentang pentingnya pemberdayaan psikologis keluarga dalam pencegahan dan penanganan stunting, yang membahas mulai dari perkembangan anak, mengenali stunting, MPASI sebagai upaya mencegah stunting, pola asuh orang tua, stimulasi pada bayi, nutrisi pada anak usia dini, ARFID atau gangguan makan pada anak secara psikologis, depresi pada ibu dan sanitasi keluarga. Nutrisi merupakan faktor yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Kekurangan nutrisi menyebabkan kondisi gizi tidak seimbang. Bayi yang tidak mendapatkan gizi cukup, maka akan berisiko mengalami stunting. Kekurangan gizi bisa juga disebabkan karena anak sulit makan. ARFID (Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder) merupakan istilah yang digunakan untuk anak yang mengalami kesulitan makan, secara psikologis. Penanganan psikologis sebenarnya bisa dimulai dengan merubah mindset untuk memunculkan kesadaran akan kesehatan keluarga. Pemberdayaan psikologis keluarga mencakup keseluruhan dalam kehidupan keluarga. dengan mengacu pada empat perspektif yaitu : (1) Meaning (kebermaknaan), (2) Competence (kemampuan), (3) Self-determination (determinasi diri), dan (4) Impact (akibat/dampak) yang ditinjau dalam konteks keluarga.